Rabu, 04 Februari 2015

Serat Surga Kaya Manfaat

Serat Surga Kaya Manfaat


Di Indonesia, kapuk randu kondang untuk kasur dan bantal. Di Afrika, anggota keluarga Malvaceae itu justru dipakai untuk mengobati aneka macam penyakit: diabetes, antikolesterol, dan penyimpangan anemia sebagai akibat mutasi sel.

Di Afrika, anak-anak hidup di bawah baying-bayang penyakit Drepanocytosis. Tercatat 80% penderitanya ialah anak-anak balita. Penyakit anemia akibat mutasi sel mewabah di sana karena sebanyak 20—25% orang Afrika memiliki gen penyakit keturunan itu.
Kandungan asam amino pada si penderita bermutasi menjadi valin, asam amino non-polar. Akibatnya, kemampuan hemoglobin mengikat oksigen menjadi hilang. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh T. Mpiana dari Departemen Kimia, Universie de Kinshasa, Kongo membuktikan gerusan daun kapuk randu dapat menanggulangi serangan penyakit aneh itu.

Antidiabetes
Tak hanya daun yang berkhasiat sebagai obat. Ada penelitian lain yang dilakukan oleh Olusola Ladeji dari Department of Biochemistry, Faculty of Medical Sciences, University of Jos, Nigeria, batang kapuk randu diekstrak menjadi antidiabetes. Uji cobanya dilakukan terhadap 54 tikus yang diinduksi 70 mg/kg streptozotocin sehingga mengidap diabetes. Ekstrak kapuk randu diperoleh dengan mendidihkan 100 gram batang kapuk kering angin bersama 200 ml air selama 20 menit. Hasil saringannya disentrifugasi berkecepatan 4.000 rpm selama 10 menit.
Kemudian tikus yang dibagi menjadi 16 kelompok itu, 3 kelompok diinjeksi air. Tiga kelompok tidak diinduksi diabetes, tetapi diberikan ekstrak batang sebanyak 250 mg/kg bobot tubuh setiap 3 hari. Sembilan grup lain yang dinjeksi zat pemicu diabetes dan masing-masing 3 grup menerima asupan 400, 800, dan 1500 mg/kg bobot tubuh ekstrak batang kapuk randu per hari. Percobaan dilakukan selama 28 hari.
Hasilnya, tikus diinjeksi pemicu diabetes tanpa perlakuan apa pun mati pada hari ke-3. Sedangkan yang diberikan ekstrak batang kapuk terjadi penurunan antara 25—30% pada hari ke-14. Sedangkan pada hari ke-28, penurunan jumlah glukosa dalam darah mencapai 30—40%. Penelitian terhadap hati tak menunjukkan efek toksisitas. Menurut Olusola senyawa antidiabetes paling berpengaruh adalah karoten. Antioksidan itu menghambat radikal bebas yang menghancurkan sel pada pankreas, sehingga organ itu tetap menghasilkan insulin lebih banyak dan mengatur konsentrasi plasma gula dalam darah.
Penelitian lain dilakukan Atta-Ur-Rahman dari Research Institute of Chemistry, University of Karachi, Pakistan. Hasil penelitian melalui teknik spectroskopik, batang kapuk randu mengandung empat isoflavon; pentandrin (1), pentandrin glukosida (2), β-sitosterol dan 3-O-β--glucopyranoside. Isoflavon merupakan komponen organik berbentuk biomolekul yang berhubungan dengan flavonoid sebagai antikanker dan antikolesterol. Fungsi lain, pengatur hormon estrogen, penyeimbang kondisi badan dan suasana hati.

Minyak randu
“Hampir semua bagian kapuk randu berfaedah,” kata Dr Ir Mochammad Said MS, peneliti Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat, Malang, Jawa Timur. Batang, kulit kapuk, biji kapuk, bungkil biji, dan bunga kapuk memiliki faedah yang berbeda. Sayang, pemanfaatan saat ini hanya terpaku pada isi yang digunakan untuk pengisi bantal.
Persentase bobot biji kapuk sekitar 25% dapat diolah menjadi minyak dan bahan baku sabun maupun minyak makan. “Minyak kapuk berwarna kuning, tidak berbau dan rasanya tawar,” kata Kwik Bie Houw, eksportir minyak randu di Semarang, Jawa Tengah. Kandungan asam lemaknya sama dengan minyak biji kapas. Penelitian yang dilakukan T. N. B. Kaimal dan Gollamudi Lakshminarayana dari Regional Research Laboratory, India menemukan kapuk randu kaya asam palmitat, asam oleat, asam linolenat, asam linoleat, asam stearat, asam arakhnidat, asam malvalat, dan asam sterculat.
Jenis asam-asam yang disebutkan terakhir hanya terdapat pada biji kapuk randu. “Itu sebabnya, biji randu diolah menjadi minyak yang rendah kolesterol,” ujar M. Said, doktor agronomi, Universitas Padjadjaran itu. Asam lemak linolenat merupakan lemak esensial, kaya akan omega 6. Jika kekurangan senyawa itu menyebabkan rambut kering, kehilangan rambut, dan sulit memperbaiki luka. Sedangkan asam lemak palmitat merupakan antioksidan sekaligus vitamin A berfungsi menjaga tubuh dari penyakit akibat serangan radikal bebas seperti penyumbatan aliran pembuluh darah (arteriosklerosis) dan jantung koroner.
Bungkil hasil pengepresan juga digunakan sebagai pupuk lantaran mengandung 4—5% nitrogen, dan 2% asam fosfat. Selain itu bungkil juga mengandung 13% air, 6% abu, 20% serat kasar, 29% protein, dan 20% karbohidrat sehingga dapat digunakan untuk pakan ternak walaupun tidak mudah dicerna.

Soda kue
Selain biji, kulit buah randu juga belum termanfaatkan secara maksimal. Padahal, jika diolah bisa dimanfaatkan untuk soda kue yang digunakan dalam pembuatan mi. Caranya kulit kapuk diabukan dengan cara membakar. Volumenya tergantung ruang pembakaran. Lantas abu secara bertahap diangkut ke bak perendaman dan penirisan. Bak bagian bawah diisi dengan batu kerikil, di atasnya secara berlapis diberi ijuk, bambu. Abu ditumpahkan ke bak setebal 5 cm. Setelah diisi abu, lantas dimasukkan air hingga abu terendam. Pada bagian dasar bak dipasang kran untuk mengeluarkan larutan abu yang telah melalui saringan.
Larutan abu dikumpulkan pada bak penampungan dan direbus kembali hingga mengental dan berbentuk pasta. Pasta itu dipindahkan ke tempat penggorengan dan disangrai sehingga terbentuk tepung soda atau soda kue. Soda kue itulah yang dipakai pada produksi mi dan kue.
Selain soda kue, abu kulit kapuk mengandung kalium hidroksida sebanyak 23,6%. Tingginya kadar kalium itu menyebabkan abu kulit kapuk dapat dimanfaatkan untuk pupuk. Lain dengan hasil penelitian A. Ramesh dari Department of Chemical Engineering, National Taiwan University, Taiwan seperti dilansir Journal of Hazardous Material. Abu asal kulit Ceiba pentandra digunakan sebagai penyerap larutan logam berbahaya cadmium dan tembaga pada air sungai akibat pencemaran limbah pabrik baterai. Caranya kulit kapuk randu dibakar selama 2 jam pada suhu 200oC. Kemudian abu yang terbentuk disaring dengan ukuran 100 mesh. Hasilnya setiap 1 gram karbon aktif hasil pembakaran kulit itu mampu mengikat logam berat hingga 100 ml atau 160 mg/liter dalam waktu 40 menit.
Sedangkan penelitian K. Seshaiah dari Environmental and Analytical Chemistry Division, Department of Chemistry, Sri Venkateswara University, India mendapatkan bahwa karbon aktif asal kapuk randu juga berfungsi untuk menghilangkan larutan timbal dan seng. Pada pH 6 penghilangan timbal mencapai 99,5% dan seng sebanyak 99,1% setelah 20 menit pemberian arang aktif kulit randu.
Sementara bunga kapuk bermanfaat untuk lebah madu. Menurut Junus M peneliti dari Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, dalam 1 hektar kapuk yang ditanam secara monokultur diperoleh madu sebanyak 300 kg/ha/tahun. Bunga kapuk merupakan pakan utama bagi lebah di areal kapuk.
Untuk memperpanjang penyediaan pakan lebah, pada areal tanaman kapuk harus ditanam 2 tipe kapuk: tipe karibia yang berbunga pada Mei—Juli dan tipe indika yang berbunga pada Juli—September (baca: Tiga Varietas Randu hal …) . Selanjutnya pada masa paceklik bunga pada Oktober—April dilakukan penanaman jagung atau tanaman lain sehingga pakan lebah berupa bunga tetap tersedia
Reff: http://greenliferepublic.blogspot.com/

Kapuk Randu

Kapuk Randu
KAPUK RANDU


Spesies : Ceiba pentandra Gaertn.
Nama Inggris : Kapok, (white) silk-cotton tree
Nama Indonesia : Kapuk

Deskripsi :
Merupakan pohon dengan tinggi mencapai 70 m. Akar menyebar horizontal, di permukaan tanah. Batang dengan atau tanpa cabang, kadang-kadang berduri. Daun majemuk, berseling; memanjang - lanset, gundul. Bunga bisexual; kelopak menggenta, di bagian luar gundul; mahkota bunga memanjang-bulat telur terbalik, bersatu pada pangkal, biasanya berwarna putih kotor dengan bau seperti susu, di bagian dalam gundul dan di bagian luar berambut lebat seperti sutra; benang sari bersatu pada pangkal dalam kolom staminal, kepala sari bergelung atau seperti ginjal. Buah ketika masak berubah menjadi coklat, dengan banyak biji. Biji bulat telur, coklat tua, putih, kuning muda atau berwarna seperti sutra.

Distribusi/Penyebaran :
Asal dan penyebaran geografi Kapuk adalah Amerika Tropik. Dari sana meyebar ke Afrika, sepanjang pantai barat dari Senegal ke Angola. Tanaman ini dibawa dari Afrika ke Asia untuk dibudidayakan. Kapuk terlukis di relief Jawa sejak 1000 Setelah Masehi. Kini, tanaman ini dibudidayakan di seluruh daerah tropik, terutama di Asia Tenggara, termasuk Indonesia dan Thailand.

Habitat :
Kapok tumbuh bagus pada ketinggian di bawah 500 m. Temperatur malam hari di bawah 17°C. Untuk hasil bagus, tumbuh baik pada 20°N dan 20°S. Kapok menyukai curah hujan yang melimpah selama periode vegetatatif dan lebih kering pada periode berbunga dan berbuah. Curah hujan sebaiknya sekitar 1500 mm per tahun. Periode kering tidak lebih dari 4 bulan dengan curah hujan kurang dari 100 mm per bulan, dan dalam periode ini, total curah hujan 150—300 mm. Di daerah yang lebih kering, persediaan air terdapat di dalam tanah. Di delta Mekong (Vietnam), dimana curah hujan tidak mencukupi, kapok tumbuh bagus di sepanjang sungai. Untuk hasil yang bagus, tanaman ini sebaiknya ditanam di tanah yang bagus, di Indonesia ditanam di tanah lempung vulkanik. Pohon ini mudah rusak oleh angin yang kuat. di Indonesia, daerah datar di sepanjang sisi jalan dan sungai dipilih untuk penanaman tanaman ini, selama lokasi tersebut cukup sinar matahari dan pengairan. Di Jawa dan Sulawesi kapok juga ditanam di lereng pegunungan..

Perbanyakan :
Kapuk diperbanyak dengan biji atau stek. Biji disebarkan dalam garis semai 25—30 cm. Jika tanah tidak subur, harus disiapkan 10 hari sebelum biji ditebarkan. Ketika tanaman muda mencapai tinggi 12—15 cm, mereka dapat diletakkan di bawah cahaya matahari penuh. Tanaman yang tidak menerima banyak sinar matahari tumbuh tinggi dan kurus. Tanaman muda ditanam di ladang ketika berumur 8—10 bulan. Metode lain adalah dengan menaburkan biji langsung ke ladang yang telah dibersihkan. 3 biji ditaburkan setioap lubang dan sekitar 2 - 3 bulan berikutnya, seedling dijarangkan menjadi satu per lubang. Kapuk mudah diperbanyak dengan stek, diameter 5—8 cm dan panjang 1.2—1.8 m, dari kayu yang berumur 2—3 tahun. Stek diambil dari cabang yang tegak. Pohon ditanam dari biji lebih baik daripada yang dari stek, tetapi berkembang lebih lambat dan tidak terjadi persilangan. Kemudian sekarang di Indonesia direkomendasikan bahwa kecambah diokulasikan pada pohon dari klon dengan hasil panen yang tinggi. Okulasi dilakukan pada permulaan musim hujan dan kecambah yang telah diokulasi ditanam di ladang ketika kuncup tumbuh menjadi tunas sepanjang 1 m. Dalam penanaman komersial di Jawa, kapok ditanam dengan jarak 8 - 12 m.; Di Asia Tenggara, pohon kapuk ditanam di sekitar desa, di lahan petani atau di penanaman komersial. Tanaman ini juga ditanam di sepanjang jalan dan di sekeliling ladang. Di Jawa, kapuk sangat jarang ditanam sebagai tanaman yang diperjualbelikan. Tanaman ini digabungkan dengan bermacam-macam tanaman, seperti ketela pohon (Manihot esculenta Crantz), kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dan turmeric (Curcuma longa L.). Di Kamboja digabungkan dengan tanaman satu tahunan seperti jagung, kapas dan kedelai selama 2—3 tahun pertama setelah penanaman pohon. Beberapa penanaman di Jawa Timur menyarankan untuk menanam jagung dan kedelai di bawah pohon pada waktu musim hujan.

Manfaat tumbuhan :

Buah Ceiba pentandra merupakan sumber serat, digunakan untuk bahan dasar matras, bantal, hiasan dinding, pakaian pelindung dan penahan panas dan suara. Tali pinggang untuk menolong orang yang tenggelam ("lifebelts") dan jaket penolong ("life-jackets") dibuat dari serat kapuk, tetapi hanya efektif ketika tidak ada minyak didalam air. Selama Perang Dunia Kedua banyak orang tenggelam karena jaket penolong mereka kehilangan daya mengapungnya; sekarang digunakan bahan sintetik. Di Jawa, plasenta dihancurkan untuk memproduksi serat kapuk kualitas sekunder untuk membuat matras yang lebih murah dan sebagai penyerap air laut yang terkontaminasi minyak. Bahan plasenta juga digunakan untuk mengkultur jamur. Kulit buah sebagai pengganti bahan kertas untuk pembuatan kertas di Jawa.; Kulit kaya akan potasium dan abu yang dapat digunakan sebagai pupuk. Mereka juga digunakan untuk membuat baking soda dan sabun. Kulit kering digunakan sebagai bahan bakar. Biji mengandung minyak yang digunakan dalam industri sabun sebagai pelumas dan minyak lampu, oleh sebab itu dapat dipakai sebagai bahan baku energi. Minyak juga digunakan untuk campuran minyak goreng, tetapi tidak disarankan untuk alasan kesehatan. Residu pembuatan kue digunakan sebagai makanan binatang. Di Indonesia dan Malaysia biji dimakan, tetapi hanya dalam jumlah sedikit karena akan mengganggu pencernaan. Daun muda dimakan sebagai sayuran di Filipina, bunga dan buah muda dimakan di Thailand, dan polong yang masih sangat muda dimakan di Jawa. Daun digunakan sebagai makanan ternak dan untuk memperbaiki tanah. Kayunya digunakan untuk pembuatan kertas, pintu, furniture, kotak dan mainan. Bunganya merupakan sumber madu yang bagus. Di banyak lokasi, kapuk ditanam untuk reforestasi, konservasi air dan untuk mensupply kayu bakar juga untuk pembuatan pagar. Dalam pengobatan tradisional di seluruh Asia Tenggara, daun digunakan untuk mengobati demam, batuk, serak, dan penyakit lainnya. Kulit kayu diyakini sebgai diuretic dan astringent juga digunakan dalam mengobati demam, asma, gonorrhoea dan diare. Akarnya diyakini sebagai diuretic dan febrifuge. Di India rebusan akar digunakan untuk mengobati disentri kronik dan penyakit cacing. Suku Maya dan Aztec di Amerika Tengah dan Selatan meyakini bahwa pohon kapuk adalah keramat; ukuran dan statusnya diyakini mereka sebagai penghubung antara bumi dan lam semesta. Pohon kapuk masih dianggap keramat oleh orang-orang di beberapa bagian di dunia. Prospek kapok sangat tinggi dalam perdagangan internasional walaupun sangat terbatas, di Asia Tenggara kapok merupakan pohon yang serba guna untuk pemanfaatan lokal seperti seratnya, pohon untuk rehabilitasi, sebagai bahan baku energi dan pohon peneduh. Jika pemuliaan dilakukan, sebaiknya diarahkan pada konsumen lokal. Reff: http://www.indonesianchm.or.id/